A lot of people make jokes about having awards for no reason just for the sake of having awards, and pretending they were good when they weren't. I'm not old enough to know a lot of them, but even I know Take That were bollocks.

Monday, November 2, 2009

Lima Golongan Orang Versi Mendoannews

1. Superior people
Mereka adalah rata rata orang yang sukses dengan kehidupannya. Sukses disini berarti sukses menurut sebagian besar orang yang melihatnya dan dia bahagia dengan kesuksesannya. Contoh orang ini adalah presiden, para jenderal petinggi mliter, politikus tingkat tinggi, pengusaha sukses yang besar. Namun digarisbawahi bahwa kesuksesannya diperoleh dengan hasil jerih payahnya bukan karena pemberian, warisan ataupun keberuntungan nasib. Orang orang seperti ini juga bisa mempertanggungjawabkan kekuasaannya karena memang memiliki kapabilitas dan kredibilitas yang memadai sebanding dengan otoritasnya. Mereka juga kadang merupakan orang orang yang sangat terampil diberbagai macam bidang pekerjaan (istilah naifnya multi talent). Sudut pandang mereka selalu ingin menjadi top on the world dan biasanya dibarengi dengan perbuatan dan usaha yang mebuat orang orang disekitarnya geleng geleng kepala melihat kegigihan dan fighting spiritnya yang begitu besar.

2. Hedonism people

Merupakan orang orang yang memiliki sejak lahir memiliki nasib baik. Memiliki kebebasan finansial dan kadang memiliki kekuasaan. Namun biasanya hal tersebut merupakan pemberian, warisan ataupun sudah dari sananya. Lahir dengan kemudahan dan kegelimpangan materi mebuat orang orang ini menjadi malas bekerja, selalu bersenang senang dengan cara yang boros, dan cenderung memandang rendah orang lain. Contoh dari golongan ini adalah  para anak gaul yang menganggur,para clubbers harian (tiap hari clubbing), dan rata rata anak dari golongan superior yang hanya diwarisi kekayaan tanpa diwarisi semangat juang dan kerja keras orangtuannya. Tujuan hidupnya kadang hanya ingin bersenang senag selamanya, mencari eksistensi dianatara golongannya dan kadang memang tidak memiliki tujuan hidup yang pasti. Ada sebagian dari mereka yang pada akhirnya menemuakan cahaya iman dan bertobat. Dan tobatnya golongan ini sering masuk dalam cerita cerita pop yang sangat laris di pasaran.

3.  Tukang kritik

Merupakan orang yang paling senang mencela, mengkritik dan memposisikan dirinya sebagai orang yang paling benar dan bijaksana sedunia. Walaupun kadang pesan yang disampaikan memang bagus dan bermutu namun orang orang ini cenderung mencari kambing hitam bila memiliki kesalahan dalam hidupnya karena memang terbiasa untuk mencari kesalahan orang lain. Contoh orang orang ini adalah para komentator (baik komentator olahraga, politik, atau para pembicara seminar yang tidak bisa memberi solusi..), sebagian wartawan senior, para aktifis idealis kampus yang masih doyan harta tahta dan wanita, dosen dan guru yang tukang curhat, dan nampaknya penulis sendiri tergolong kedalam golongan ini karena dengan sok tahu mengolong golongkan orang menurut versinya (akuilah kebegoan diri sendiri…).

4. Alay
Fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat indonesia belakangan ini. Filososfi alay berusaha saya temukan dengan riset bertahun tahun (lebay…..) mengantarkan saya pada definisi alay itu sendiri. Alay adalah sekelompok orang yang berusaha memposisikan dirinya sebagai insan yang paling hebat, paling eksis, paling gaul, paling top dan pop namun dengan cara yang tidak cerdas sehingga menimbulkan kesan tidak hebat, cenderung norak, culun, dan pasaran yang menimbulkan orang orang yang dibekali keimanan tinggi untuk merasa mudah muak, mual, muntah, bibir pecah pecah dan susah buang air besar bila berada disekitarnya. Alay tidak mutlak orang kampung, bahkan didominasi orang kota (terutama kota satelit), namun identik dengan kata kampung karena alay sendiri merupakan new wave of kampungan. Contoh alay adalah orang orang yang memiliki selera rendah dalam berbusana, berkata kata kebun binatang dan selangkangan, dan berawal dari tongkrongan counter pulsa, wartel, warnet, dan beberapa orang yang mengalami tingkatan fase kehidupan baru (OKB, ABG, mahasiswa semester satu) itulah sebabnya kita sering jumpai para alay yang di dominasi ABG karena kebelum matangan mereka dalam berpikir dan bertingkah laku. Entah mengapa impian sebagian besar para alay adalah memiliki mio dengan gaya lowrider (namun jangan digeneralisasikan jika anda suka mio lowrider anda berarti alay..).Alay paling suka hidup berkelompok, karena kecenderungan mereka yang hanya bisa mempertahankan argumennya secara keroyokan dan mendadak akan menjadi pendiam dan pengecut jika terpaksa harus berhadapan head to head fight like a man. Namun sekali lagi alay juga manusia yang tetap harus kita hormati. Sisi positif dari alay adalah ketidakmunafikan akan seleranya, solidaritas dan rasa kesetiakawanan yang tinggi, dan keridhoan mereka dalam peran kehidupan.

5. Statistic people
Merupakan golongan yang hanya menjadi angka dalam sensus penduduk. Prestasinya tidak ada, karena biasanya dilatarbelakangi dengan kesulitan finansial dan keengganan mereka untuk merubah nasibnya. Contoh golongan ini adalah PNS yang cari aman, para buruh dan pemulung yang merokok, tukang becak yang berjudi dan supir truk yang menghabiskan malam panjangnya di diskotik dangdut. Kesulitan akan hidup mereka disikapi dengan rasa putus asa dan enggan berusaha lebih dari yang sekarang dicapai. Tidak semua golongan ini berasal dari orang susah. Sangat disayangkan bagi mereka yang memiliki kesempatan untuk maju namun tidak menggunakannnya dan memilih untuk aman di zonanya. Pilihan tersebut didasarkan karena tidak mau menanggung resiko yang dihadapi dan kekhawatiran berbuat salah. Hidpnya diisi dengan hal hal nyaman yang sudah biasa dilakukannya dan berlanjut secara terus menerus. Saat paling memilukan terjadi pada orang ini di usia senja ketika  menoleh kebelakang dan menyadari bahwa hidupnya tidak memiliki kenangan manis dan tidak menyenangkan karena diisi dengan kesia sian.
Tidak semua manusia mutlak tergabung dalam satu golongan tersebut, melainkan merupakan kombinasi dari kelima golongan diatas. Tulisan hanya sekedar refleksi dari pengamatan. Mohon jangan dihujat atas kemunafikan saya…

0 comments:

Post a Comment