A lot of people make jokes about having awards for no reason just for the sake of having awards, and pretending they were good when they weren't. I'm not old enough to know a lot of them, but even I know Take That were bollocks.

Monday, January 21, 2008

Nasib Web 2.0 di Indonesia

Inovasi dalam dunia web semakin marak. Teknologi Web 2.0 yang mulai dikembangkan sekitar tahun 2004 kini mulai marak dibicarakan. Web 2.0 merupakan teknologi web yang menyatukan teknologi-teknologi yang dimiliki dalam membangun web. Penyatuan tersebut merupakan gabungan dari HTML, CSS, JavaScript, XML, dan tentunya AJAX.Menurut pakar teknologi informasi dan Ketua Masyarakat Telematika Indonesia, Maswigrantoro dalam workshop tahunan HP (Pioneering the Future with HP), web 2.0 ini merupakan perpindahan dari website statis menjadi website yang kolaboratif.
Bila melihat ke belakang, dahulu pembuat web menjadi resource informasi yang ada. Saat ini Web 2.0 lebih mengarah kepada interaksi, sehingga orang tidak hanya menjadi pembaca yang pasif. Dengan kata lain, pengguna Internet dan penyelenggara Internet bisa berinteraksi dan menjadi bagian dari teknologi. Selain itu, web 2.0 lebih mengarah pada semangat, konsep, dan prinsip dibandingkan dengan definisi.
Sementara itu, web 2.0 sendiri memiliki karakter. Pertama, human characteristics yang terdiri atas collective intelligence (bagaimana bisa mengatur pekerjaan bersama) dan user yang menjadi produser. Kedua, karakteristik fungsional dengan RSS (Real Simple Syndication) yang memudahkan pengguna Internet agar tidak melakukan sesuatu berulang-ulang. Ketiga, karakteristik teknis, yaitu thin clients, light programming, dan mash-up. Karakteristik ini juga membuat web 2.0 menjadi suatu platform.
Dengan melihat karakteristik yang ada, tentunya tidak semua web dapat dikategorikan sebagai web 2.0. Dengan demikian, kriteria web 2.0 adalah konten yang bisa dibagi atau dikolaborasikan. Dengan kriteria ini, konten bisa berasal dari pengunjung, dan tidak hanya bergantung dari penyelenggara web. Selain itu, dengan kriteria ini, jaringan sosial bisa terbentuk dan berbagai macam konten dapat diisi. Kriteria kedua, dalam web 2.0 diperlukan interaksi antara developer, investor, advertiser, dan pengunjung. Interaksi antara empat hal inilah yang menjadi kunci sukses web 2.0. Selain itu, web 2.0 diaplikasikan sebagai bentuk penyajian halaman web yang bersifat sebagai program desktop pada umumnya seperti Windows. Fungsi-fungsi pada penerapannya sudah bersifat seperti desktop, seperti drag and drop, auto-complete, dll. Aplikasi web 2.0 disajikan secara penuh dalam suatu web browser tanpa membutuhkan teknologi perangkat yang canggih dari sisi user.
Lantas, bagaimana tren web 2.0 ke depan? Jawabannya, web 2.0 ke depan akan memasuki ranah perangkat digital. Hal ini beralasan mengingat perangkat digital sendiri telah menjadi benda massal dan mengalami perkembangan yang dinamis. Dengan demikian, masalah security web 2.0 ini akan sangat bergantung pada back-end-nya.
Web 2.0 di Indonesia
Masalah web 2.0 di Indonesia saat ini sudah mulai booming. Di berbagai forum di Indonesia sudah ada sounding web 2.0. Dengan kata lain, web 2.0 sudah mulai dikenal di Indonesia. Hal ini memberikan inspirasi bagi demokrasi 2.0 di Indonesia yang menjadi hal di balik kemunculan


Web 2.0 di Indonesia
Selain itu, web 2.0 di Indonesia juga mengundang partisipasi. Sebagian besar partisipan web 2.0 di Indonesia berusia 15-45 tahun. Namun, hal yang paling mengejutkan adalah web 2.0 di Indonesia belum berkembang, bahkan cenderung memberi implikasi negatif dan cyber porno pun menjadi marak.
Berkaca pada fenomena tersebut, harus dilihat di Indonesia apakah web 2.0 merusak atau mendukung bisnis. Apalagi, dalam web 2.0 dikandung unsur kebebasan berekspresi, pertukaran informasi, inovasi, dan sikap menghormati orang lain. Dengan demikian, untuk perusahaan besar, jika ingin aplikasi web 2.0 berhasil, harus diterapkan pengelolaan budaya supaya lebih responsif terhadap perkembangan perusahaan.


Berkaitan dengan web 2.0, berikut beberapa daftar web 2.0 di Indonesia :

Fupei, ini website jaringan sosialnya Indonesia, ala Friendster atau MySpace. Anggota Fupei kini sudah merambah, hingga orang Filipina pun ikutan. Fiturnya pun mencoba menyaingi Friendster dan MySpace.
Aku Cinta Sekolah, nggak jauh berbeda dengan Fupei, hanya lebih berfokus pada komunitas sekolah.
Layar Tancap, ini website berbagi videonya Indonesia, ala YouTube.
Video Kita, nggak jauh berbeda dengan Layar Tancap, hanya saja ini untuk kalian yang sudah bukan anak kecil lagi.
M3 Blog, meski disponsori oleh IM3, aplikasi blog gratis yang disediakan di website ini sudah hampir menyaingi fitur blog yang disediakan oleh Blogspot.
Cari Muka, ini website untuk kalian yang narsis. Cukup unggah foto kalian, dan biarkan pengunjung yang menilainya.
Sharing Foto, dimana kalian bisa menggunggah galeri foto. Melalui website ini kalian bisa memesan dan mencetak foto favorit di atas mug dan mengirimkannya ke rekan kalian.
Sendok Garpu, tempat kalian berbagi informasi tentang tempat makan, khususnya untuk makan malam.
Makan Mulu, mirip dengan SendokGarpu, website ini berisikan ulasan beragam tempat makan. Anggota juga bisa berbagi resep masakan favoritnya.
MoodMill, dimana anggota bisa menampilkan kadar mood-nya hari ini.
Kronologger, ini Twitter-nya Indonesia, dimana anggota bisa menyampaikan pesan singkat (microblogging) melalui website atau SMS.
Republik Blog, tempat kalian mengirim dan memberi peringkat tulisan blog yang menurut kalian menarik.
Blog-M, sama persis seperti Republik Blog, dengan fitur serupa pula.
Kilasan, serupa dengan Republik Blog dan Blog-M, hanya saja kalian bebas untuk mengirimkan tautan berita tanpa batasan itu blog atau bukan.
Wikimu, dimana kalian bisa mengirim berita dengan bebas dan berbaginya dengan pembaca lainnya.
Gudang Upload, ini website Rapidshare atau Megaupload-nya Indonesia, tempat kalian berbagi file berukuran besar.
Indo Upload, serupa dengan Gudang Upload, dan juga cukup banyak dipakai oleh pengguna forum di Indonesia.
17 Tahun 2, dimana setiap anggota bebas mengirim cerita dan gambar dewasa. Cerita yang ditayangkan bisa dinilai oleh pengunjung.




0 comments:

Post a Comment